TUGAS
INDIVIDU SBM
Nama : FERITENSIUS RANSA KURDIANTO
Nim : 1607061284
Kelas : D.7
Semester : III (TIGA)
A.
PENGERTIAN METODE CERAMAH
Metode ceramah yang
dianggap sebagai penyebab utama dari rendahnya minat belajar siswa terhadap
pelajaran memang patut dibenarkan, tetapi juga anggapan itu sepenuhnya kurang
tepat karena setiap metode atau model pembelajaran baik metode
pembelajaran klasik termasuk metode ceramah maupun metode pembelajaran modern
sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang saling
melengkapi satu sama lain.
Metode ceramah itu
sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian dan jenisnya. Berikut ini
beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain :
Menurut Winarno
Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru
terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta
mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
Metode ceramah adalah
penyajian informasi secara lisan baik formal maupun informal.
Metode ceramah menurut
Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa latin yaitu Lecturu,
Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian diartikan secara umum
dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan pelajaran dengan membaca
dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku.
Metode ceramah yaitu
penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, dengan
menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan
kepada siswa. Metode ceramah ini sering kita jumpai pada proses-proses
pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang rendah sampai ke tingkat
perguruan tinggi, sehingga metode seperti ini sudah dianggap sebagai metode
yang terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar mengajar. Satu hal yang
tidak pernah menjadi bahan refleksi bagi guru adalah tentang efektifitas
penggunaan metode ceramah yaitu mengenai minat dan motivasi siswa, bahkan
akhirnya juga berdampak pada prestasi siswa.
Metode ceramah juga
disebut juga kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata. Pengajaran
sejarah, merupakan proses pemberian informasi atau materi kepada siswa serta
hasil dari penggunaan metode tersebut sering tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Makna dan arti dari materi atau informasi tersebut terkadang
ditafsirkan berbeda atau salah oleh siswa. Hal ini karena tingkat pemahaman
setiap siswa yang berbeda-beda atau dilain pihak guru sebagai pusat
pembelajaran kurang pandai dalam menyampaikan informasi atau materi
kepada siswa. Jenis-jenis metode ceramah, terdiri dari metode ceramah
bervariasi, metode ceramah campuran dan metode ceramah asli.
Anggapan-anggapan
negatif tentang metode ceramah sudah seharusnya patut diluruskan, baik dari
segi pemahaman artikulasi oleh guru maupun penerapannya dalam proses belajar
mengajar disekolah. Ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan
dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik, dalam pelaksanaan ceramah
untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu media
pembelajaran seperti gambar dan audio visual lainnya. Definisi lain ceramah
menurut bahasa berasal dari kata lego (bahasa latin) yang diartikan secara umum
dengan “mengajar” sebagai akibat guru menyampaikan pelajaran dengan membaca
dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan menggunakan buku kemudian menjadi
lecture method atau metode ceramah.
Definisi metode ceramah
diatas, bila langsung diserap dan diaplikasikan tanpa melalui pemahaman
terlebih dahulu oleh para guru tentu hasil yang didapat dari penerapan metode
ini akan jauh dari harapan, seperti halnya yang terjadi dalam problematika saat
ini. Hampir setiap guru sejarah menggunakan metode ceramah yang jauh dari
kaidah-kaidah metode ceramah seharusnya.
B.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE CERAMAH
Metode ceramah dalam
proses belajar mengajar sesungguhnya tidak dapat dikatakan suatu metode yang
salah. Hal ini dikarenakan model pengajaran ini seperti yang dijelaskan diatas
terdiri dari beberapa jenis, yang nantinya dapat dieksploitasi atau dikreasikan
menjadi suatu metode ceramah yang menyenangkan, tidak seperti pada metode
ceramah klasik yang terkesan mendongeng. Metode ceramah dalam penerapannya di
dalam proses belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan,
antara lain :
a. Kelebihan
Kelebihan :
Guru mudah menguasai
kelas.
Mudah mengorganisasikan
tempat duduk / kelas.
Dapat diikuti oleh
jumlah siswa yang besar.
Mudah mempersiapkan dan
melaksanakannya.
Guru mudah menerangkan
pelajaran dengan baik.
Lebih ekonomis dalam
hal waktu.
Memberi kesempatan pada
guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan dan kearifan.
Dapat menggunakan bahan
pelajaran yang luas.
Membantu siswa untuk
mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
Jika digunakan dengan
tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan belajar
siswa dalam bidang akademik.
Dapat menguatkan bacaan
dan belajar siswa dari beberapa sumber lain.
b. Kelemahan
Mudah menjadi
verbalisme.
Yang visual menjadi
rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya.
Bila selalu digunakan
dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
Keberhasilan metode ini
sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
Cenderung membuat siswa
pasif.
C.
TAHAP PELAKSANAAN ATAU LANKAH-LANGKAH
a. Langkah
Pembukaan
Langkah pembukaan dalam
metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan
ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam langkah pembukaan, yaitu:
1. yakinkan bahwa siswa
memahami tujuan yang akan dicapai,
2. lakukan langkah apersepsi,
yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran
yang akan disampaikan.
b. Langkah
Penyajian
Tahap penyajian adalah
tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah
berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian
siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
Untuk menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. menjaga kontak mata
secara terus menerus dengan siswa,
2. gunakan bahasa
komunikatif dan mudah dicerna siswa,
3. sajikan materi
pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat, agar mudah ditangkap
oleh siswa,
4. tanggapilah respon
siswa dengan segera,
5. jagalah agar kelas
tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar.
c. Langkah
Mengakhiri atau Menutup Ceramah
Ceramah harus ditutup
agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang
kembali. Ciptakanlah kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi
pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk keperluan tersebut adalah:
1. membimbing siswa
untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja
disampaikan,
2. merangsang siswa
untuk dapat menanggapi atau memberi semacam ulasan tentang materi pembelajaran
yang telah disampaikan,
3. melakukan evaluasi
untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran yang baru saja
disampaikan.