Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Rabu, 11 Oktober 2017

Metode Ceramah

TUGAS INDIVIDU SBM
Nama               : FERITENSIUS RANSA KURDIANTO
Nim                 : 1607061284
Kelas               : D.7
Semester          : III (TIGA)

A.    PENGERTIAN METODE CERAMAH

Metode ceramah yang dianggap sebagai penyebab utama dari rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran memang patut dibenarkan, tetapi juga anggapan itu sepenuhnya kurang tepat karena setiap metode  atau model pembelajaran baik metode pembelajaran klasik termasuk metode ceramah maupun metode pembelajaran modern sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang saling melengkapi satu sama lain.
Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian dan jenisnya. Berikut ini beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain :
Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
Metode ceramah adalah penyajian informasi secara lisan baik formal maupun informal.
Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku.
Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada siswa. Metode ceramah ini sering kita jumpai pada proses-proses pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang rendah sampai ke tingkat perguruan tinggi, sehingga metode seperti ini sudah dianggap sebagai metode yang terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi bahan refleksi bagi guru adalah tentang efektifitas penggunaan metode ceramah yaitu mengenai minat dan motivasi siswa, bahkan akhirnya juga berdampak pada prestasi siswa.
Metode ceramah juga disebut juga kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata. Pengajaran sejarah, merupakan proses pemberian informasi atau materi kepada siswa serta hasil dari penggunaan metode tersebut sering tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Makna dan arti dari materi atau informasi tersebut terkadang ditafsirkan berbeda atau salah oleh siswa. Hal ini karena tingkat pemahaman setiap siswa yang berbeda-beda atau dilain pihak guru sebagai pusat pembelajaran kurang pandai dalam menyampaikan informasi atau  materi kepada siswa. Jenis-jenis metode ceramah, terdiri dari metode ceramah bervariasi, metode ceramah campuran dan metode ceramah asli.
Anggapan-anggapan negatif tentang metode ceramah sudah seharusnya patut diluruskan, baik dari segi pemahaman artikulasi oleh guru maupun penerapannya dalam proses belajar mengajar disekolah. Ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik, dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu media pembelajaran seperti gambar dan audio visual lainnya. Definisi lain ceramah menurut bahasa berasal dari kata lego (bahasa latin) yang diartikan secara umum dengan “mengajar” sebagai akibat guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan menggunakan buku kemudian menjadi lecture method atau metode ceramah.
Definisi metode ceramah diatas, bila langsung diserap dan diaplikasikan tanpa melalui pemahaman terlebih dahulu oleh para guru tentu hasil yang didapat dari penerapan metode ini akan jauh dari harapan, seperti halnya yang terjadi dalam problematika saat ini. Hampir setiap guru sejarah menggunakan metode ceramah yang jauh dari kaidah-kaidah metode ceramah seharusnya.


B.     KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE CERAMAH

Metode ceramah dalam proses belajar mengajar sesungguhnya tidak dapat dikatakan suatu metode yang salah. Hal ini dikarenakan model pengajaran ini seperti yang dijelaskan diatas terdiri dari beberapa jenis, yang nantinya dapat dieksploitasi atau dikreasikan menjadi suatu metode ceramah yang menyenangkan, tidak seperti pada metode ceramah klasik yang terkesan mendongeng. Metode ceramah dalam penerapannya di dalam proses belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain :
a.       Kelebihan

Kelebihan :
Guru mudah menguasai kelas.
Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.
Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
Lebih ekonomis dalam hal waktu.
Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan dan kearifan.
Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas.
Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan  belajar siswa dalam bidang akademik.
Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain.

b.      Kelemahan

Mudah menjadi verbalisme.
Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya.
Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
Cenderung membuat siswa pasif.
C.     TAHAP PELAKSANAAN ATAU LANKAH-LANGKAH

a.       Langkah Pembukaan
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah pembukaan, yaitu:
1. yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai,
2. lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.

b.      Langkah Penyajian
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa,
2. gunakan bahasa komunikatif dan mudah dicerna siswa,
3. sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat, agar mudah ditangkap oleh siswa,
4. tanggapilah respon siswa dengan segera,
5. jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar.

c.       Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah
Ceramah harus ditutup agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk keperluan tersebut adalah:
1. membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan,
2. merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan,
3. melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.


Rabu, 16 November 2016

Bukit Bai' Rangao



Bukit Bai’ Rangao adalah salah satu  objek wisata yang terdapat dipedalaman Kabupaten Kapuas Hulu di Provinsi Kalimantan Barat yang terletak di sebuah desa yang diberi nama desa Salin. Dimana sekarang ini Bukit yang mampu menampilkan keindahan warna di alam tanah dayak ini sering menjadi tempat rekreasi bagi penduduk setempat dan sekitarnya. Selain itu Bukit Bai’ Rangao termasuk dalam TNBK (Taman Nasional Betung Karihun) yaitu sebuah Organisasi yang melindungi hutan dan berbagai cagar alam yang hampir punah seperti Burung Enggang, tringgiling dan hewan serta tumbuhan yang ada diwilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Seperti yang diketahui oleh masyarakat setempat, Bukit yang menjulang tinggi ini diambil dari nama seorang kakek yang terkenal kuat didesanya yaitu Bai’ (kakek) Rangao.

Konon diceritakan secara turun temurun dari nenek moyang kami, awal terbentuknya Bukit ini adalah menceritakan sebuah kisah hidup seorang laki-laki yang dikenal sangat kuat didesa Salin. Rangao adalah salah satu keturunan Samagat, yang artinya adalah raja atau orang tertinggi yang harus dihormati ddalam sebuah desa.

Keluarga Bai’ Rangao sangat terpandang dan dihormati serta dikenal baik oleh warga setempat. Ia adalah putra bungsu dari 3 bersaudara dan ia adalah satu-satunya anak laki-laki didalam keluarganya.
Dari kecil Bai’ Rangao sangat disayang oleh kedua orangtuanya sehingga membuat dirinya menjadi seseorang yang sombong, angkuh dan sifat-sifat yang tidak menyenangkan masyarakat setempat hingga ia tumbuh dewasa.  Oleh karena tabiat yang tidak baik Bai’ Rangao sering melakukan hal-hal buruk, memukul dan menghina warga miskin sudah menjadi kebiasannya setiap hari. Lebih buruknya, ia sering menodai anak-anak gadis didesanya.

Setiap warga yang melintas dilingkungan rumahnya tidak diperbolehkan melewati bahkan menginjak halaman rumahnya. Jika ada yang melanggar larangannya mereka atau orang tersebut harus diberi hukuman. Mereka harus membayar dengan segala harta benda yang dimilikinya seperti Gong, Tepak dan barang-barang berharga lainnya.

Dengan sifat dan tingkah laku yang tidak baik Bai’ Rangao mendapat julukan oleh warga dengan sebutanBai’ Abongkalang yang artinya Kakek yang paling jahat.
Oleh karena sering melakukan kejahatan dan tindakan yang semena-mena terhadap masyararakat, warga desa mulai merasa bosan dan membencinya. Dan mereka berencana untuk menghukum Bai’ Rangao. Hingga suatu hari, para warga berkumpul dan membuat rencana untuk memberi hukaman yang paling tepat dan upaya untuk menyingkirkan Bai’ Rangao dari desa mereka. Selain itu mereka juga berencana membuat Lungun (peti mati) seukuran Bai’ Rangao. Setelah Lungunnya sudah jadi masyarakat setempat berpura-pura mengumumkan barang siapa yang cukup dilungun tersebut dia akan mendapatkan banyak harta dan hidupnya akan selalu dipuja. Satu per satu masyarakat mencoba masuk kedalam lungun tersebut dan tidak satu pun diantara mereka yang muat. Hingga pada akhirnya giliran Bai’ Rangao, ia sempat menolak dan mencurigai bahwa itu adalah jebakan, tetapi masyarakat juga tidak mau kalah merayunya dan akhirnya ia pun mau masuk kedalam lungun tersebut. Ketika ia masuk dan merebahkan dirinya kedalam lungun yang memang dibuat untuknya dengan ukuran yang tepat, dengan sigap masyarakat bergerak mengikatnya dan menutup peti itu meski Bai’ Rangao meronta sehingga lungun itu pun sempat terlempar ketanah dikarenakan kekuatan ilmu yang dimilikinya sangat kuat. Tetapi karena kerja sama yang sangat kuat oleh warga, mereka berhasil menangkap dan mengikatnya dan menutup lungun tersebut.

Setelah kejadian penangkapan itu terlaksana, warga kembali menyepakati untuk membuat lungun beserta Bai' Rangao ketengah hutan belantara yang jauh dari pemukiman mereka. Akhirnya dengan berbondong-bondong mereka mengangkat peti itu setelah dipastikan tak ada lagi pergerakan dari dalam peti, dan Bai' Rangao dianggap juga masih hidup. Dengan melewati jalan setapak yang terjal dan jarak yang cukup jauh didalam hutan warga berhasil mengantar peti itu dan meninggalkannya disana. Tak lama mereka pun pulang kembali ke perkampungan. Selang beberapa waktu datanglah angin ribut dan guntur petir melanda perkampungan itu, masyarakat pun menjadi takut karena kemarahan alam yang mereka sangka adalah kemurkaan Tuhan karena sudah membuang dan membunuh Bai' Rangao.

Keesokan harinya, adalah salah satu warga yang bermimpi tentang Bai' Rangao. Didalam mimpinya Bai' Rangao yang penuh penyesalan atas perbuatannya selama ini berpesan jika ia mati ia akan berubah menjadi sebuah Bukit yang akan melindungi warganya. Dengan rasa penasaran semua warga bergegas pergi menuju tempat dimana lungun beserta Bai' Rangao dibuang. Sesampai disana mereka sungguh terkejut ketika mendapati sebuah bukit menjulang tinggi terletak tepat dimana mereka meletakan lungun ditengah hutan.

Singkat cerita dengan terjadinya kejadian tersebut, seluruh warga memberi nama bukit itu adalah Bukit Bai' Rangao. Yang diangga sebagai pencitraan dari Bai' Rangao serta mimpi dari salah satu warga.

Demikian cerita legenda dari masyarakat desa Salin mengenai asal usul Bukit Bai' Rangao. Bukit itu memang ada dan terletak dipedalaman desa dayak kapuas hulu. Bukit itu kini tegak berdiri menutupi desa Salin dengan punggung bukitnya yang luas dan tinggi.

Jika teman-teman ingin berkunjung dan menikmati keindahannya, datang saja kesana dengan syarat harus patuh pada pantangan dengan bersikap baik dan tidak berkata kurang baik, kalian akan disambut dengan keramah-tamahan suku desa Salin . Selain itu diperlukan waktu 2 hari perjalanan dengan menapaki medan yang sedikit kurang bersahabat karena belum sepenuhnya tersentuh oleh tangan-tangan pemerintah. Bahkan anak-anak yang masih usia sekolah tidak bisa menikmati indahnya bangku sekolah karena diusia yang masih muda mereka banyak yang telah menikah. Serta barang-barang yang dijual disana harganya sungguh diatas normal dan sangat susah ditemui dikarena para pedagang hanya ada ditepian sungai kapuas.

Demikianlah kisah dari suku dayak desa Salin. Saya berharap suatu hari nanti siapa pun pemimpin kita harap sedikit banyak menjenguk masyarakat pedalaman yang masih berada dalam keterasingan dan membantu mereka untuk Indonesia yang lebih maju.


LESTARIKAN ALAM DAN ADAT ISTIADAT DAYAK


INDONESIA MAJU, INDONESIA MERDEKA


SAY NO TO DRUGS!!